Pesan dari momen Penyerahan Sertifikat
PayTren Syariah adalah lahirnya buah pikiran dari Prof. Dr. (H.C.) KH.
Mar’uf Amin (DSN MUI) yakni Tiga Pilar Utama dalam membangun Ekonomi
Umat pada dasarnya bertujuan pada penguatan tiga pilar utamanya, yakni
Pertama Pilar Umat, dimana umat dengan kesadaran sendiri untuk dalam
mengembangkan praktik usaha dan bisnisnya, kemudian Pilar pemerintah
untuk mendorong regulasi atas azas keadilan dan Pilar Ketiga adalah
Konglomerat, yakni bagaimana para konglomerat ini bias bekerjasama
bergandengan bersama umat dalam membangun usaha bersama.
“Dengan peresmian PayTren sebagai e-payment Indonesia yang syariah merupakan salah satu tonggak dalam membangun pilar Ekonomi Syariah yang mengutamakan pembangunan dari masyarakat bawah yang kita kenal dengan Arus Baru Ekonomi Indonesia yaitu Ekonomi Syariah”
“Komposisi demografi Indonesia, Umat Islam berkisar 90 % sedangkan yang Non- Islam 10%, namun ironisnya nilai ekonomi yang dikuasai oleh Umat Islam hanya berkisar 10% saja sedangkan 90% sisanya adalah dikuasai oleh para konglomerasi dan kontribusi usaha besar. Ketika Pak Mar’uf Amin dalam kesempatan ini dengan membakar semangat lewat jargon “Mari Bung Rebut Kembali”, maka dari itu warga Banten, Bugis, warga Padang, Sunda dan warga Indonesia lainnya, yang sudah berakar dalam perniagaan tradisional di pasar-pasar konvensional sejak dulu, kita bangkitkan kembali dalam semangat ekonomi umat tanpa merebut hak orang dan merugikan. Salah satunya adalah dengan cara menghijrahkan umat ini dari “employee Mentality ke entreprenership Mentality” sehingga kita bisa bangkit dan menjadi individu-individu yang siap terjun ke ekonomi global”
“PayTren yang menciptakan Industri Penjualan Langsung sangat cocok dengan misi dan pola “bottom-up” yakni membangun ekonomi arus bawah ke atas dimana modal tidak menjadi syarat utama tetapi kemauanlah yang menjadi motornya. Dalam prosesnya itu, peningkatan sumber daya manusia adalah hasil yang akan kita nikmati dimana perekonomian menjadi merata dan masyarakat bisa berkontribusi pada kesejahteraan bersama”
“Pencapaian PayTren dalam meraih sertifikasi Syariah dari Dewan Syariah Nasional MUI merupakan terobosan dari langkah lanjutan serta visi misi PayTren itu sendiri dalam mencapai target 10 Juta user pada 2021 dan ini juga langkah baik yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Momen ini juga kelak akan melahirkan para pengusaha-pengusaha muda digital dan PayTren diharapkan menjadi trendsetter dalam industri digital Indonesia”
“Sertifikasi Syariah ini menjadi satu-satunya yang pertama d Indonesia untuk kategori Payment Gateway sehingga ini merupakan peluang yang besar mengingat masyarakat Indonesia yang mayoritas Islam dan membuktikan bahwa aplikasi PayTren memang cocok untuk masyarakat Indonesia pada umumnya”– Dedi Yudian, Ketua Komite Penyelarasan Teknologi Informasi & Komunikasi (KPTIK)
“Dengan diterimanya Sertifikat Syariah dari DSN-MUI, maka PayTren sebagai salah satu inovator di dalam pembayaran digital telah memenuhi syarat dan kriteria digital payment dan Financial technology syariah pertama di Indonesia. Ini menjadi angin segar bari para PayTrener di seluruh dunia dan juga masyarakat Indonesia serta menandai bahwa karya anak bangsa yang penuh inovasi ini siap bersaing dalam bisnis digital dunia”
“Momen penuh berkah ini telah menjawab pertanyaan masyarakat tentang bagaimana bisnis yang dikelola oleh PayTren. Dengan keluarnya sertifikasi syariah ini akan menambah kepercayaan masyarakat kepada PayTren, Insya Allah”
“Inilah yang paling dinantikan umat Muslim di Indonesia dan masyarakat di seluruh pelosok negeri bisa berbisnis dengan PayTren. Harapan saya PayTren bisa semakin mendunia dan sukses selalu”
“Ini suatu langkah besar bagi PayTren dan dunia pelayanan finansial di Indonesia. Kita berharap PayTren menjadi aset nasional dan terus berkontribusi bagi kepentingan bangsa dan melayani kepentingan umat”
“Ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjuangan babak baru untuk semakin membuktikan kepada dunia bahwa PayTren itu Sukses Bisnisnya Berkah Hidupnya”
Sumber : Paytren.net